disaat mentari menyinar
mata mula melihat dunia
hari baru mula menjemput
walau dibaliknya terdapat kebejatan minda
yang menusuk nurani ibarat pedang tajam
bermatakan peluru
namun terpaksa jua dilalu di iring
karenah manusia berbagai ragam
tersentak seketika melihat
sekumpulan penimba ilmu
bersantai riang bersama kepulan asap
terfikir sejenak apakah mereka akan jadi
menjelang dewasa nanti?
pasti impian orang tuanya bakan terhenti
yang tingga hanya penyesalan
duduk seketika sambil mata meyaksikan
kesensaraan di arus manusia
di saat badai barat menerpa
bilakah penghujungnya?
siapa lagi mangsanya?
kini hanya tinggal persoalan
dan hanya masa menjadi pengukur
dan hanya agama menjadi benteng